BeritaOlah RagaPendidikanPersyarikatan

Ratusan Pesilat Tapak Suci SD dan SMP Unjuk Kekuatan di Musaba Cup VIII


Muhammadiyah – Bantul. Suasana Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul tampak semarak pada Jumat (3/10/2025) ketika ratusan pesilat muda Tapak Suci dari berbagai SD dan SMP se-DIY berlaga dalam ajang Musaba Cup VIII.

Sebanyak 200 atlet muda berpartisipasi dalam kejuaraan yang resmi dibuka oleh Kepala Dinas Dikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Tapak Suci bukan sekadar ajang unjuk kemampuan bela diri, tetapi juga sarana pembinaan karakter.

“Olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membentuk jiwa yang tangguh dan berani menghadapi tantangan kehidupan,” ujarnya sebelum memukul SEGU, senjata khas Tapak Suci berbentuk lafaz Muhammad ciptaan Pendekar Besar Barie Irsjad, sebagai tanda dimulainya kejuaraan.

Ketua PDM Bantul, Arba Riksawan Qomaru, menyebut Musaba Cup sebagai bentuk dakwah kultural Muhammadiyah melalui pencak silat. Ia berharap para pesilat terus berlatih dan berprestasi agar kelak menjadi “anak panah dakwah” Muhammadiyah.

Dukungan juga datang dari Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 1 Bantul, Taswanto, yang menegaskan komitmen sekolahnya untuk terus bekerja sama dengan Tapak Suci dalam mencetak kader berprestasi.

Selain Nugroho dan Arba, turut hadir anggota DPRD Bantul Hery Fahamsyah serta pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah Bantul.

Pertandingan Musaba Cup VIII akan berlangsung hingga Minggu (5/10/2025) dan menjadi ajang pembuktian sekaligus pesta olahraga bagi pesilat muda DIY.

Ketua Pimda 02 Tapak Suci Bantul, Yudha Kurniawan, mengatakan bahwa panitia menyiapkan trofi juara umum untuk kategori SD dan SMP dari BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta. “Pak Masruhan Budiyanto, Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, insyaallah hadir pada penutupan untuk menyerahkan trofi juara umum,” ujarnya.

Selain itu, pesilat terbaik putra dan putri dari jenjang SD dan SMP akan menerima trofi khusus dari Hery Fahamsyah, yang juga mantan pesilat Tapak Suci dan peraih emas Kejurnas 2003 di Bekasi.

“Mas Hery dulu pesilat Tapak Suci berprestasi, pernah mewakili DIY dan meraih medali emas,” kata Yudha. Hery sendiri mulai mengenal Tapak Suci sejak di SD Muhammadiyah Karangkajen 1 di bawah asuhan Pendekar Suliantoro.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *