ArtikelBeritaIbadahKhutbah Jum'at

Tumakninah dalam Shalat dan Implementasinya

Khutbah Pertama,

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ الله  وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ, وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ. وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Hadirin Jamaah Jum’at rahimakumullah

Puji dan syukur kita panjatkan kekhadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga dilimpahkankepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan ini khatib berwasiat kepada diri pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa istiqamah menjadi hamba Allah yang bertaqwa dengan mematuhi perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗ..

..Sesungguhnya manusia yang paling mulia di hadapan Allah adalah mereka yang paling bertaqwa(QS. al-Hujurat: 13)

Hadirin Jamaah Jum’at rahimakumullah

Diantara perkara yang Rasulullah SAW berlindung darinya, yaitu beliau berlindung dari hati yang tidak khusyu’. Beliau berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ

Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari hati yang tidak pernah bisa khusyu’

Hal tersebut menegaskan akan pentingnya hati yang khusyu’ terlebih pada saat kita melaksanakan peribaadahan khususnya Shalat. Sebagaimana kita tahu bahwa Shalat merupakan salah satu ibadah mahdhah yang menjadi pembeda antara orang mukmin dan orang kafir. Disamping itu kesungguhan dalam melaksanakan shalat menjadi parameter pembeda andata mukmin sejati dan orang munafiq. Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (QS. An Nisa’: 142).

Dari Jabir bin ‘Abdillah r.a, Rasulullah SAW bersabda,

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“(Pembatas) antaraseorangmuslim dan kesyirikanserta kekafiran adalah meninggalkan shalat.(HR. Muslim)

Hadirinjamaah Jumah rahimakumullah

Diantara hikmah menunaikan shalat secara khusyuk, yaitu: orang yang melaksanakan shalat dengan khusyu’ akan memperoleh keberuntungan. Dijelaskan di dalam Al-Qur’an:

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْن. الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.(QS al-Muminun : 1-2)

Selanjutnya, didalam QS Al Mukminun, ayat 8-11 Allah menjelaskan tentang keberuntungan orang yang menjaga/memelihara shalat, yakni akan mewarisi Surga Firdaus.

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۙ. وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۘ. اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَۙ. الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ.

Dan (sungguh beruntung) orang-orang yang memelihara amanat-amanat  dan janjinya. Dan orang orang yang memelihara shalatnya. Mereka Itulah orang orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi Surga Firdaus, mereka kekal didalamnya.”

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah

Salah satu ikhtiar untuk menggapai kekhusyukkan shalat diantaranya adalah dengan mengerjakan shalat secara tumakninah.

Tumakninah dapat diartikan sebagai, kesunyian, dan ketenangan batin. Shalat yang tumakninah adalah shalat yang dilaksanakan dengan tenang dan  tidak  tergesa-gesa. Ada juga yang mengartikan tumakninah itu adalah “tenang (berhenti dan tidak bergerak) setelah bergerak dan semua anggota badan sudah diam pada tempatnya, kira-kira lamanya seukuran membaca “Subhanallah”

Menurut pendapat jumhur atau mayoritas ulama tumakninah termasuk dalam salah satu rukun salat atau syarat rukun dalam rukuk, sujud,  i’tidal, dan duduk di antara dua sujud.

Demikian pentingnya tumakninah sehingga orang yang shalat secara tergesa-gesa dicela oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya  yang tertulis di dalam Musnad Imam Ahmad rahimahullah

أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاتِهِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: “لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا

Pencuri terjelek adalah orang yang mencuri (sesuatu) dari shalatnya. Para Shahabat r.a bertanya, Wahai Rasulullah SAW! Bagaimana seseorang mencuri sesuatu dari shalatnya?Beliau SAW menjawab, Dia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya”

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah.

Tumakninah pada saat melaksanakan shalat dapat juga kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsi tuma’ninah selain untuk memberi ketenangan jiwa, menghindarkan diri dari segala penyakit batin seperti keresahan, kecemasan, juga untuk menentukan setiap tahapan kehidupan kita dilalui dengan kehati-hatian dan ketenangan. Implemantasi tumakninah dalam kehidupan insya Allah akan meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup butuh ketenangan: tenang sebelum dan sesudah perbuatan, terlebih Ketika sedang melakukan suatu pekerjaan agar memperoleh hasil yang memuaskan.

Tumakninah akan bisa kita raih apabila kita memiliki sikap muraqabah yaitu kesadaran diri seseorang yang berkeyakinan bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah Swt. Senantiasa merasa selalu diawasi oleh Allah SWT sehingga dengan kesadaran ini mendorong manusia senantiasa rajin melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 

Hadirinjamaah Jumah rahimakumullah

Demikian khutbah jum’at pada kesempatan kali ini. Semoga kita senantiasa dapat melaksanakan shalat dengan tumakninah dan juga dapat menerapkan sikap tumakninah dalam kehidupan sehari hari. Amin ya rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ, وَنَفَعَنِي وَإِيَّا كُمْ بِااْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ, وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ  أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُهُ ورَسُوْلُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

  أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ وَقَالَ اللهُ تَعَالَى :  إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن

Oleh : Ustadz HM. Munawir, M.A

Naskah Lengkap bisa di download disini

Silakan gabung Group WhatsApp

Donasi Dakwah
Bank Muamalat : 53200 16730
a.n. Majelis Tabligh PDM Bantul
Konfirmasi : klik disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *