Rasulullah, The Best Role Model Of Mankind
Khutbah Pertama
الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى دِيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الَّدِيْنَ .فَياَ عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُون، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita senantiasa mengucapkan puji syukur kepada Allah atas banyaknya nikmat yang telah dicurahkan kepada kita semua, berupa kesehatan, umur panjang; terlebih nikmat hidayah iman – Islam yang akan mengantarkan kita menemukan kebahagiaan hidup hakiki.
Shalawat dan salam semoga terhatur kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beliaulah yang memberikan kepada kita jalan petunjuk yang terang, beliau adalah lentera dan cahaya yang terang benderang yang menerangi bumi ini, yang telah mengajari kita bagaimana hidup di muka bumi ini untuk selamat hingga nanti kita menghadap Allah dan bertemu di surga Allah SWT
Selanjutnya, mari terus meningkatkan taqwa kita. Dengan ketakwaan ini akan memberikan manfaat bagi kita untuk diberi jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi.
…وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ …﴿٣﴾
“…Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya… (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Di Kota Makkah, pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, seorang bayi bernama Muhammad terlahir ke muka bumi. Ia bukan bayi biasa, melainkan manusia agung yang kelak menjadi Nabi pembawa risalah Islam, manusia paling shalih di muka bumi, pemimpin seluruh manusia, bahkan pemimpin para Nabi dan Rasul, Imaamul anbiyaa’ wal mursaliin.
Muhammad SAW adalah manusia yang sempurna, Dalam beberapa riwayat disebutkan mengenai fisik Rasulullah SAW, beliau termasuk manusia yang paling tampan. Wajahnya bersinar seperti purnama, perawakannya tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu pendek, kulitnya tidak putih sekali, juga tidak kecoklatan, rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Perut dan dadanya rata, tubuhnya proporsional. Beliau sangat berwibawa dan sangat dihormati.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Muhammad SAW adalah manusia yang berakhlak mulia. Sejak masa mudanya, beliau diberikan gelar oleh penduduk Makkah dengan sebutan al-Amin. Beliau diutus oleh Allah SWT dalam rangka untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana firman Allah dalam suratal-Qalam : 4,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Dengan keindahan lahir, kesempurnaan fisik, dan keagungan akhlaknya, musuh-musuh Islam tidak menemukan sesuatu yang bisa dicela. Muhammad SAW adalah satu-satunya orang yang mempu meraih keberhasilan luar biasa, baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Beliau memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah menjadi bangsa maju.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Nabi Muhammad SAW bukan hanya seorang Nabi dan Rasul, tetapi juga seorang pemimpin, kepala negara dan juga kepala pemerintahan di Madinah. Sehingga darinya dapat diambil keteladanan oleh kaum muslimin dalam hal kepemimpinan. Lantas bagaimana akhlak Rasulullah sebagai seorang pemimpin? Setidaknya ada beberapa hal, diantaranya,
Pertama, Rasulullah selalu menerapkan akhlak mulia dalam setiap tindakannya di kehidupan sehari-hari termasuk saat memimpin. Nabi Muhammad SAW memimpin dengan penuh rasa empati, tidak pernah menghina orang lain, tidak mencari-cari kesalahan orang lain, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat. Rasulullah selalu membiarkan orang menyelesaikan pembicaraannya, sabar terhadap orang asing yang tidak sopan, segera memberi apa yang dibutuhkan orang yang kesusahan, dan banyak sifat mulia lainnya.
Sikap mulia Rasulullah ini dipuji langsung oleh Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Ahzab ayat 21.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً ﴿٢١﴾
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Menjaga akhlakul karimah sangat penting dalam kepemimpinan. Jika seorang pemimpin berakhlakul karimah, pasti akan ditiru karena menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Kedua, Mampu Menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Ketika terjadi perpecahan antar kepala suku saat ingin meletakkan hajar aswad di tempatnya. Nabi memberikan solusi dengan merentangkan sebuah kain besar, kemudian hajar aswad diletakkan di bagian tengahnya, lalu beliau meminta kepada setiap pemimpin kabilah untuk memegang ujung kain tersebut. Setelah itu, hajar aswad disimpan ke tempat semula di Kabah. Para pemimpin suku pun merasa puas dengan solusi yang diberikan.
Dalam peristiwa penggalian parit bersama para sahabat, Rasulullah turut melibatkan mereka untuk mengambil perannya masing-masing. Nabi SAW sangat terbuka dengan ide dan masukan dari para sahabat, terutama yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaannya. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah untuk memberikan pengajaran bahwa setiap pekerjaan dan tantangan akan lebih mudah diselesaikan jika dilakukan bersama-sama. Sikap kebijaksanaan yang tercermin dari Rasulullah terbukti mengantarkan kaum muslimin menuju kemenangan.
Seorang pemimpin harus bijaksana dalam bersikap dan mengambil keputusan. Kebijaksanaan pemimpin dapat membuat kelompok mampu menghadapi masalah, sehingga dapat mencapai tujuan utamanya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Ketiga, Nabi SAW selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan dirinya sendiri. Dalam beberapa peristiwa, Rasulullah SAW senantiasa memberikan nasihat serta mencarikan jalan keluar bagi para sahabat yang saat itu sedang kesusahan. Padahal di saat yang sama Rasulullah pun sedang mengalami kesulitan, namun beliau tetap berusaha memberikan empati pada para sahabat yang meminta bantuannya.
Dalam salah satu peperangan, Nabi pernah menunjukkan sikap empati ketika beliau tidak makan dalam beberapa hari. Bahkan, beliau sampai mengikat dua batu di perutnya untuk melewati proses tersebut. Nabi ingin merasakan apa yang juga dirasakan oleh para sahabat. Hal ini merupakan bukti sikap empati dan kemanusiaan Nabi SAW. Sikap ini sulit ditemukan pada kualitas pemimpin saat ini yang lebih banyak mementingkan dirinya sendiri.
Keempat, Nabi SAW selalu mencari pemecahan masalah yang dihadapi dengan musyawarah. Sebagai seorang pemimpin, Nabi tidak mengambil keputusan secara sepihak berdasarkan keinginan dirinya sendiri. Nabi sering mendengar bahkan mengikuti pendapat para sahabat mengenai suatu permasalahan tertentu.
Dalam peristiwa perang Uhud, Nabi mengajak para sahabat untuk bermusyawarah, apakah tetap berada di Madinah atau keluar menyambut kedatangan musuh. Saat itu sebagian besar sahabat mengusulkan agar semuanya berangkat menghadapi mereka. Kemudian Nabi memutuskan untuk keluar dari Madinah bersama para pasukan menuju ke Uhud.
Dalam kepemimpinan, musyawarah sangat berperan dalam mengambil keputusan. Seorang belum tentu benar dalam setiap keputusannya dan bawahan bisa juga punya ide yang bagus. Melalui musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan.
Kelima, Meskipun beliau seorang Rasul dan pemimpin umat, beliau tidak pernah memandang kedudukannya lebih tinggi dari orang lain. Rasulullah SAW selalu melihat derajat manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan adalah iman dan ketakwaan.
Dalam perang Khandaq, beliau berjuang bersama para sahabat, ikut merasakan rasa lelah dan sakit akibat bekerja fisik. Secara terbuka beliau menerima saran seorang sahabat untuk menggali parit sebagai strategi pertahahanan perang yang notebene hal tersebut adalah startegi baru yang belum pernah digunakan.
Beliau tidak sekedar memberikan perintah kepada para sahabat untuk membuat parit, tapi beliau ikut turun tangan mengambil pekerjaan. Beliau berjuang bersama sahabat dan ikut merasakan rasa lelah dan sakit akibat bekerja fisik. Sikap itu menunjukkan betapa rendah hatinya Nabi SAW
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Semua keteladanan Rasulullah adalah pelajaran yang menarik untuk disimak, dipelajari dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Keteladanan Rasulullah sebagai seorang pemimpin besar menjadi rujukan yang otentetik bagi setiap muslim dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin pada level manapun. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kepada kita untuk mengambil suri tauladan dari Rasulullah SAW.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفٰى، وَسَلاَمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلّمْ عَلٰى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِه وَ سَائِرِ الصَّحَابَةِ وَ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى. اللهم أَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. اللهم أَعِزَّ الإِسْلامَ وَالمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِينَ، وَدَمِّرْ أَعْدآءَ الدِّينِ، اللهم انْصُرِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ وَالْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Oleh : Ustadz Joko W
Naskah Lengkap bisa di download disini
Silakan gabung Group WhatsApp
Donasi Dakwah
Bank Muamalat : 53200 16730
a.n. Majelis Tabligh PDM Bantul
Konfirmasi : klik disini


