ALUMNI HAJI AISYIYAH BANTUL GERAKAN DONASI UNTUK RENOVASI PONPES ASY SYIFA BAMBANGLIPURO
Pengajian rutin Alumni Bimbingan Ibadah Haji Aisyiyah Bantul, setiap Ahad Legi, kali ini 22 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB, diunduh di pondok pesantren Muhammadiyah Asy syifa Bambanglipuro Bantul.
H.Abu Muhsin, S.Sos, ketua Albha Bantul mengatakan, “Bulan Oktober ini pengajian Albha yang biasanya di selenggarakan di Masjid Agung Manunggal Bantul, diunduh di masjid At Tanwir Pondok Pesantren Muhammadiyah Asy syifa Bambanglipuro. Hal ini dikarenakan pada pengajian kali ini juga ditujukan untuk penggalangan donasi renovasi gedung Pondok Pesantren Asysyifa yang kondisinya perlu segera direnovasi.”
Sebagai penceramah KH. Drs. Yusuf A Hasan, M.Ag dalam tausiyahnya mengupas banyak makna dan filosofi amalan haji. Termasuk di dalamnya ajakan untuk berinfak membangun Pondok Pesantren Asysyifa sebagai bagian dari amal Jariyah jamaah haji.
Karena sebagai hamba yang dikaruniai kesempatan bisa hadir di tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji serta menyaksikan syiar – syiar agama Allah di tanah suci, perlu dilanjutkan dengan ibadah – ibadah yang mempunyai manfaat secara luas sebagai salah satu bentuk ciri kemabruran haji. Salah satunya selalu ambil kesempatan untuk beramal jariyah.
Sedangkan menurut Drs. H. Purwana, MA selaku ketua tim revitalisasi Pondok Pesantren Muhammadiyah Asy syifa Bambanglipuro, untuk renovasi tahap pertama Pondok Pesantren Asysyifa ini dibutuhkan dana sekitar 1,2 Milyar untuk pembangunan gedung berlantai dua yang berupa ruang belajar santri.
Dan sementara dari gerakan infaq pada pengajian kali ini baru terkumpul Rp100.214.011,-
Gerakan donasi ini terus akan di gaungkan lewat LAZISMU PDM Bantul dan LAZISMU Bambanglipuro, sampai terpenuhi kebutuhan dana yang ada dan selesainya pembangunan gedung pondok pesantren Asy syifa.

Hadir dalam acara ini Ketua PDM Bantul H. Arba Riksawan Qomaru, SE dan para anggota PDM lainnya. Dalam sambutannya, AR Qomaru berharap gerakan filantropi sebagai salah satu dari ruh gerakan Muhammadiyah bisa tetep dihidupkan dan dibangkitkan kembali, sebagaimana dulu KH Ahmad Dahlan memukul kenthongan mengumpulkan para saudagar di Kauman Yogyakarta, untuk berdonasi menggerakkan amal usaha Muhammadiyah.(Aris Samsugito)

